PSM Makasar Menuai Banyak Pujian

Kemenangan PSM Makasar melawan Persija Jakarta pada leg kedua final Piala Indonesia 2019 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makasar pada Selasa, 6 Agustus 2019, dengan agregat 2-1 menunai banyak pujian dari suporter.
Mereka menilai PSM berhasil memutus mata rantai "puasa" gelar setelah menunggu 19 tahun. Kendati PSM juara, wakil sekretaris umum (sekum) 3 KONI Makasar, M. Dahlan Abubakar justru melontarkan kritik atas kemenangan tersebut.
Dahlan menilai, saat ini, PSM Makasar hanya sekadar nama, tetapi pemain didalamnya bukan lagi orang Makasar. "Padahal pemain lokal kita tidak kalah bagus dengan pemain asing, seperti Rasyid Bakri dan Asnawi. Itu pemain bagus tidak kalah dengan pemain asing," kata Dahlan. Ia menilai pemain asing tidak bisa permanen di PSM Makasar, apalagi menjadi panutan. Pasalnya pemain asing menurut Dahlan, sangat emosional di lapangan. "Mereka sering kali merugikan tim ketika mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan," kata Dahlan. "Lucunya, hampir semua pemain asing itu menempati posisi strategis seperti striker dan gelandang," sambungnya. Menurutnya, hal itu justru menggeser posisi pemain lokal. Ia menyebut ada syistem yang kurang nyaman di PSM.
Untuk itu Dahlan mengatakan, perlu satu gebrakan dari pihak PSM mendorong pemain-pemain lokal demgan memberi intensif yang jauh lebih besar. Hal itu kata dia, sebagai langkah panjang untuk perkembangan pemain lokal. Ia pun meminta PSM menggalakkan kompetensi antar klub. Pasalnya, dia mengatakan hal itu tidak jalan sama sekali. "Jadi saya kira kalau kita mampu mencari pemain kita sendiri, PSM bisa men-save dananya untuk pembinaan pemain lokal. Itu saya kira yang hilang," ungkapnya.
Disisi lain, Dahlan menghitung posisi runner up PSM sepanjang sejarahnya yang hampir 10 kali menjadi juara. Ia menilai peluang PSM sebagai juara sudah banyak sekali. "Jadi PSM, sekarang baru juara Piala Indonesia, tetapi runner up hampir 10 kali, dan ini gila sekali," kata dia. Selain itu, ia menyebut PSM satu-satunya kesebelasan yang tidak pernah terdegradasi. Dahlan mencontohkan Persija sudah pernah, PSMS Medan sudah pernah, Persebaya apalagi. Kendati demikian, ia menyebut PSM juga pernah nyaris degradasi.

Popular posts from this blog

Ricky Kayame Idola Baru Arema

PSSI Ajukan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2021