Gempa Banten Membuat Pemain Persija Cemas
Para pemain Persija Jakarta turut merasakan gempa yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta selama 60 detik, Jumat (2/8/19) malam. Saat gempa terjadi, para pemain Persija sedang hadir dalam acara santunan untuk anak-anak yatim.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (GMKG) menyebut gempa tersebut berkekuatan 6,9 Magnitudo dan berpusat di wilayah barat daya Sumur, Banten. Gempa tersebut juga berpotensi stunami.
Gempa itu dirasakan winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, yang bersama pemain lainnya dan official tim sedang menghadiri acara santunan anak yatim di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta pusat. Menurut Riko, tiba-tiba gempa terasa begitu kencang dan membuat para pemain berteriak 'gempa...gempa'. "Kami lagi ada acara santunan tiba-tiba terasa gempa kencang juga ya. Pemain teriak gempa, sempat khawatir tetapi tidak panik. Ustad yang ceramah juga ikut menenangkan supaya tidak panik," kata Riko kepada CNN Indonesia.
Keriuhan akibat gempa di tim Persija hanya berlangsung sebentar. Setelah itu, lanjut Riko, acara santunan terus berlanjut dengan lanjar. "Iya tidak apa-apa. Semua aman-aman saja di sini. Justru anak yatim merasa sangat terhibur karena bertemu kami. Jadi mereka tidak khawatir soal gempa," jalas Riko.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (GMKG) menyebut gempa tersebut berkekuatan 6,9 Magnitudo dan berpusat di wilayah barat daya Sumur, Banten. Gempa tersebut juga berpotensi stunami.
Gempa itu dirasakan winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, yang bersama pemain lainnya dan official tim sedang menghadiri acara santunan anak yatim di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta pusat. Menurut Riko, tiba-tiba gempa terasa begitu kencang dan membuat para pemain berteriak 'gempa...gempa'. "Kami lagi ada acara santunan tiba-tiba terasa gempa kencang juga ya. Pemain teriak gempa, sempat khawatir tetapi tidak panik. Ustad yang ceramah juga ikut menenangkan supaya tidak panik," kata Riko kepada CNN Indonesia.
Keriuhan akibat gempa di tim Persija hanya berlangsung sebentar. Setelah itu, lanjut Riko, acara santunan terus berlanjut dengan lanjar. "Iya tidak apa-apa. Semua aman-aman saja di sini. Justru anak yatim merasa sangat terhibur karena bertemu kami. Jadi mereka tidak khawatir soal gempa," jalas Riko.