The Dream Team Hanya Sebuah Angan-Angan

Semua pasti ingat waktu Persebaya Surabaya dibekukan oleh PSSI beberapa tahun silam. Karena kedzoliman federasi yang tidak menyukai Bajul Ijo berlaga, banyak kalangan para bonek seluruh seantero Indonesia berjuang mati-matian untuk kembali menghidupkan tim sepak bola asal kota pahlawan tersebut.
Demo kesana-kemari yang rekan-rekan Bonek lakukan agar Persebaya hidup kembali seakan tak pernah memutuskan semangat mesti hasilnya selalu nihil waktu itu. Dalam jiwa Bonek tak pernah lelah akan sebuah perjuangan justru Bonek semakin banyak yang datang demi Persebaya berlaga kembali. Disinilah banyak orang yang menyangka seandainya Persebaya berlaga kembali maka akan banyak diisi oleh pemain bintang. Sebab akan banyak pemain yang takjub dengan fanatisme arek-arek Bonek.
Benar saja sejumlah pemain bintang yang ada di Surabaya dan luar Surabaya berbondong-bondong mengisi line up Bajol Ijo. Tak terkecuali Evan Dimas dan Andik Vermansyah seandainya Persebaya hidup kembali. Ketika Persebaya di akuisisi oleh Azrul Ananda CEO Jawa Pos. Bonek sudah berangan-angan bahwa didalam kepemimpinan Azrul Ananda Persebaya akan membeli banyak pemain bintang. Karena pemikiran Bonek saat itu pasti Azrul Ananda ingin melampui kesuksesan ayahnya Abah Dahlan Iskan yang sukses membeli pemain semahal Zheng Cheng, Leonardo Guterez dan lain-lain dan membawa Persebaya juara.
Saat Azrul Ananda sukses membawa gelar juara Liga 2 inilah awal terjadinya penantian Bonek melihat Persebaya berjaya dengan para pemain bintang di kompetisi tertinggi dalam negri yaitu Liga 1. Alih-alih keinginan Bonek didengar yang ingin skuad Green Force mendatangkan Evan dan Andik. Justru Azrul Ananda tidak mengindahkan permintaan Bonek agar Persebaya diisi bintang asli Surabaya atau Jawa Timur semacam Evan dimas dan Andik Virmansyah. Entah apa yang membuat itu sampai tidak terjadi.
Di musim ini Andik Vermansyah rela tidak berkarir di negri Jiran guna merapat di Persebaya dan lagi-lagi gagal. Evan Dimas yang berkeinginan berkostum Persebaya musim ini juga gagal. Bonek mulai kecewa dengan managemen. Puncak kemarahan Bonek kepada managemen ketika Persebaya tidak bisa mempertahankan pilar penting musim lalu seperti David Da Silva, Fandy Imbiri, Pahabol dkk banyak yang menuding bahwa managemen hanya mementinkan bisnis ketimbang prestasi.
Kini The Dream Team hanya sebuah angan-angan saja......

Popular posts from this blog

Ricky Kayame Idola Baru Arema

PSSI Ajukan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2021

PSM Makasar Menuai Banyak Pujian